ceillehhh... bhasanyaa... iya nnih, saya pinjem istilahnya dosen saya yang selain sangat semangat ngomongin aquaculture,,bliau juga semangat ngomongin cinta.jangan heran, klo ngajar di kelas.bisa aja tiba2 ngomong,
"bla bla bla.... itulah universalitas cinta.."
maka, di postingan ini, saya pinjem istilah bapak ya..!!
hihi... knp coba tiba2 ngomongin ini..??
saya inget suatu cerita..
tersebutlah sepasang pemuda pemudi yang salin mencintai. meskipun mereka tidak pernah saling mengucapkan kata cinta itu satu sama lain, tetapi mereka yakin bahwa mereka saling mencintai. itu mereka lakukan untuk menjaga kemurnian cinta itu.mereka berprinsip, bahwa hanya suami / istri mereka lah yang berhak mendapatkan cinta dan kata2 cinta itu.
sepasanng kekasih ini masih menempuh studi di suatu universitas. mereka bertekad, berazam, dan berdoa semoga cinta mereka dapat tetap abadi sampai menikah dan seterusnya..
sang gadis, seorang perempuan yang memiliki kasih sayang dan kemurnian cinta yang tulus. dia tidak hanya menanamkan kasih sayang kepada kekasihya, tetapi juga menebar kasih sayang, simpati, perhatian, da persahabtan yang tulus kepada kluarganya, teman2, dan orang di sekitarnya. itu adalah fitrahnya sebagai seorang perempuan ditambah perjuangannya menjaga kemurnian cintanya.
si lelaki, dia sangat beruntung karena memiliki kekasih yang tak hanya tulus mencintainya. tetapi juga keluarganya. gadis seringkali mengirinkan ucapan selamat ulang tahun, mengirimkan slam simpati, doa, atau apapun sebagai bentuk perhatian dan kasih sayangnya kepada keluarga si lelaki. tetapi laki-laki itu tidak pernah menyampaikannya kepada keluarganya. hanya sekali. ketika kakak si laki-laki diwisuda, gadis memberikan bunga mawar putih kepada kakaknya sebgai ucapan selamat. selebihnya, tidak. karena satu hal : kluarga pihak laki-laki blum merestui hubungan mereka dan laki-laki takut mneceritakan atau menyampaikan pesan cinta itu.
maka gadis hanya mampu berdoa,memohon pada Allah untuk menyampaikan pesan-pesan cintanya.
hingga suatu kali,,
ayah si lelaki sakit dan harus dirawat di rumah sakit. si gadis dan temannya menjenguknya, sebagai ungkapan cinta. gadis tidak peduli apa anggapan orang lain -- atau keluarga si laki-laki -- yang blum merestui hubungan mereka. gadis hanya menuruti tuntutan kemanusian di dalam hatinya : bahwa orang yang sakit akan merasa senang dan terhibur bila dijenguk dan didoakan dengan tulus. itu saja.
kakek si lelaki juga pernah sakit dan menjalani operasi yang cukup serius. rasa cinta dan perhatian yang tulus membuat gadis khawatir dan berharap-harap cemas terhadap kesembuhan kakek. tetapi gadis tidak kuasa menjenguknya karena suatu alasan. ia hanya mampu mengirmkan salam dan doa melalui laki-laki. namun lagi lagi,, tidak disampaikan. dengan alasan yang sama.dan gadis hanya mampu berdoa, dan mengumpulkn doa dari teman2 nya, agar kakek diberikan kesembuhan.
dan saya hanya mampu tercenung.bingung.dan heran. saya tdak ingin menyalahkan siapapun. juga tidak berminat mencari siapa yang benar. tapi (Subhanallah...) cinta macam apa yang dianugerahkan kepada gadis tersebut..hingga begitu tulusnya berdoa bagi si kakek. atau si ayah. atau siapapun. saya mengenal gadis itu, dan dia memang gadis yang memiliki perasaan yang halus penuh cinta. tega benar laki-laki itu tidak menyampaikan pesan cintanya kepada keluarganya.
tidak bisakah ia berpikir lebih general dan rasional : bahwa pesan cinta yang dismpaikan gadis adalah murni dari hati tulusnya.bukan karena ia kekasihnya dan orang tuanya blum merestuinya. ini adalah cara gadis menyambung silaturahmi. seperti yang diajarkan junjungan Rasulullah. dimana rasionalitas dan wawasan agama laki-laki itu..?? sangat takutkah ia menyampaikan pesan cinta itu. itu adalah ukhuwah islamiyah. salahkah..?? ia terlalu takut menyampaikan pesan itu. takut apa??takut kalau orang tuanya tahu lalu hubungan kalian akan rusak..?? sesempit itukah..??
cinta itu universal. dan tidak sesempit hubungan laki-laki dan perempuan. dan gadis tulus itu hanya mencoba menyampaikan pesan-pesan universalitas cinta dengan caranya.. salahkah..??
bukankah cinta adalah fitrah dari Allah..?? dimana hati nurani laki-laki itu...??
apakah ketakutan bisa sungguh hebatnya menutup mata hatinya tentang cinta itu..??
saya hanya bisa membalut kekecewaan itu dengan doa yang semoga tulus : bukakan mata hati laki-laki itu ya Allah Yang Maha Memiliki Cinta.. bukakan mata hatinya, agar ia mengerti tentang kemurnian cinta yang menjadi sunatullah..
amin.
"bla bla bla.... itulah universalitas cinta.."
maka, di postingan ini, saya pinjem istilah bapak ya..!!
hihi... knp coba tiba2 ngomongin ini..??
saya inget suatu cerita..
tersebutlah sepasang pemuda pemudi yang salin mencintai. meskipun mereka tidak pernah saling mengucapkan kata cinta itu satu sama lain, tetapi mereka yakin bahwa mereka saling mencintai. itu mereka lakukan untuk menjaga kemurnian cinta itu.mereka berprinsip, bahwa hanya suami / istri mereka lah yang berhak mendapatkan cinta dan kata2 cinta itu.
sepasanng kekasih ini masih menempuh studi di suatu universitas. mereka bertekad, berazam, dan berdoa semoga cinta mereka dapat tetap abadi sampai menikah dan seterusnya..
sang gadis, seorang perempuan yang memiliki kasih sayang dan kemurnian cinta yang tulus. dia tidak hanya menanamkan kasih sayang kepada kekasihya, tetapi juga menebar kasih sayang, simpati, perhatian, da persahabtan yang tulus kepada kluarganya, teman2, dan orang di sekitarnya. itu adalah fitrahnya sebagai seorang perempuan ditambah perjuangannya menjaga kemurnian cintanya.
si lelaki, dia sangat beruntung karena memiliki kekasih yang tak hanya tulus mencintainya. tetapi juga keluarganya. gadis seringkali mengirinkan ucapan selamat ulang tahun, mengirimkan slam simpati, doa, atau apapun sebagai bentuk perhatian dan kasih sayangnya kepada keluarga si lelaki. tetapi laki-laki itu tidak pernah menyampaikannya kepada keluarganya. hanya sekali. ketika kakak si laki-laki diwisuda, gadis memberikan bunga mawar putih kepada kakaknya sebgai ucapan selamat. selebihnya, tidak. karena satu hal : kluarga pihak laki-laki blum merestui hubungan mereka dan laki-laki takut mneceritakan atau menyampaikan pesan cinta itu.
maka gadis hanya mampu berdoa,memohon pada Allah untuk menyampaikan pesan-pesan cintanya.
hingga suatu kali,,
ayah si lelaki sakit dan harus dirawat di rumah sakit. si gadis dan temannya menjenguknya, sebagai ungkapan cinta. gadis tidak peduli apa anggapan orang lain -- atau keluarga si laki-laki -- yang blum merestui hubungan mereka. gadis hanya menuruti tuntutan kemanusian di dalam hatinya : bahwa orang yang sakit akan merasa senang dan terhibur bila dijenguk dan didoakan dengan tulus. itu saja.
kakek si lelaki juga pernah sakit dan menjalani operasi yang cukup serius. rasa cinta dan perhatian yang tulus membuat gadis khawatir dan berharap-harap cemas terhadap kesembuhan kakek. tetapi gadis tidak kuasa menjenguknya karena suatu alasan. ia hanya mampu mengirmkan salam dan doa melalui laki-laki. namun lagi lagi,, tidak disampaikan. dengan alasan yang sama.dan gadis hanya mampu berdoa, dan mengumpulkn doa dari teman2 nya, agar kakek diberikan kesembuhan.
dan saya hanya mampu tercenung.bingung.dan heran. saya tdak ingin menyalahkan siapapun. juga tidak berminat mencari siapa yang benar. tapi (Subhanallah...) cinta macam apa yang dianugerahkan kepada gadis tersebut..hingga begitu tulusnya berdoa bagi si kakek. atau si ayah. atau siapapun. saya mengenal gadis itu, dan dia memang gadis yang memiliki perasaan yang halus penuh cinta. tega benar laki-laki itu tidak menyampaikan pesan cintanya kepada keluarganya.
tidak bisakah ia berpikir lebih general dan rasional : bahwa pesan cinta yang dismpaikan gadis adalah murni dari hati tulusnya.bukan karena ia kekasihnya dan orang tuanya blum merestuinya. ini adalah cara gadis menyambung silaturahmi. seperti yang diajarkan junjungan Rasulullah. dimana rasionalitas dan wawasan agama laki-laki itu..?? sangat takutkah ia menyampaikan pesan cinta itu. itu adalah ukhuwah islamiyah. salahkah..?? ia terlalu takut menyampaikan pesan itu. takut apa??takut kalau orang tuanya tahu lalu hubungan kalian akan rusak..?? sesempit itukah..??
cinta itu universal. dan tidak sesempit hubungan laki-laki dan perempuan. dan gadis tulus itu hanya mencoba menyampaikan pesan-pesan universalitas cinta dengan caranya.. salahkah..??
bukankah cinta adalah fitrah dari Allah..?? dimana hati nurani laki-laki itu...??
apakah ketakutan bisa sungguh hebatnya menutup mata hatinya tentang cinta itu..??
saya hanya bisa membalut kekecewaan itu dengan doa yang semoga tulus : bukakan mata hati laki-laki itu ya Allah Yang Maha Memiliki Cinta.. bukakan mata hatinya, agar ia mengerti tentang kemurnian cinta yang menjadi sunatullah..
amin.
kayaknya taw deh ini syapa..hehehe
ReplyDeletehey anonymous... ssttt... keep secret..
ReplyDelete