Sunday 23 October 2011

keluarga

Ayah
Beliau adalah seorang teladan bagi keluarganya. Teladan tentang keyakinan kepada Tuhan, tentang kejujuran dan kepercayaan, tentang integritas dan kesungguhan, tentang bakti seorang anak kepada orang tua dan keluarganya, tentang keterlibatan hati dalam segenap perhatian, tentang kerja keras dalam kehidupan, tentang kepiawaiannya dalam berdagang, tentang kemampuannya dalam bersosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat, tentang kedermawanannya, tentang nilai kehidupan, bahkan tentang sudut pandang politik, tentang mimpi dan cita-cita, tentang jodoh, tentang menjadi istri dan ibu yang baik.
Saya memanggilnya Bapak.
Kelak, saya ingin memiliki suami dan anak laki-laki seperti Bapak.

Ibu
Ibu adalah lambang kasih sayang tak terhingga tulus kepada anak-anaknya, lambang doa yang selalu tercurah di sepertiga malam terkahir dan dhuha, lambang kerelaan pengorbanan, lambang kesabaran tiada akhir, lambang kepedulian, lambang sukacita, lambang kerinduan, lambang pengorbanan tertulus, lambang motivasi dan semangat kehidupan, lambang lambang ampunan, lambang kehormatan, lambang kehidupan, lambang keridhoan Tuhan.
Saya memanggilnya Ibu.
Kelak, saya ingin menjadi setulus Ibu.

Adik
Adik saya adalah sosok penuh keceriaan, kebahagiaan, kepolosan, kejujuran, kepedulian, kerinduan, semangat, keramahan, kerendahan hati, persaudaraan, ketulusan, kecerdasan. Dia adik yang menyenangkan dan selalu saya rindukan.
Saya memanggilnya Icha ndutsyal.
Kelak, saya ingin memiliki anak seceria Ndutsyal.

Tuhan, terima kasih karena telah menganugerahkan saya keluarga yang sangat menginspirasi

No comments:

Post a Comment