Wednesday, 4 May 2011

Indonesia Tanah Surga

Goa Dong Thien Chun, Vietnam

Goa "Gong", Pacitan Jawa Timur

Ha Long Bay, Vietnam

Cukang Taneuh, Jawa Barat


Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu


Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman

- Koes plus, (Kolam Susu)



pernahkah kita sadari bahwa negri kita terhampar di atas tanah surga..

Gamabar-gambar di atas hanyalah salah satu contoh bentang alam (daya tarik wisata) yang ada di negara lain, namun juga ada di Indonesia. Perbedaannya adalah sense of belonging masyarakat Indonesia terhadap apa yang dimilikinya. Sedikit cerita, ketika saya berkesempatan mengunjungi Vietnam Agustus 2010 lalu, saya dan teman-teman memanfaatkan kesempatan untuk berkunjung ke Ha Long Bay, salah stau tempat wisata yang dinobatkan menjadi seven world heritage oleh UNESCO. Penasaran, saya kunjungi tempat itu. Indah. Sangat Indah. Bagian yang paling menarik dari situs tersebut adalah adanya goa yang membentuk ruang tersendiri di lautan tersebut. Baguuuss !! Tapi Indonesia juga punya. Cukang Taneuh di Jawa Barat. Ah, tapi sayangnya masyarakatnya kurang mengapresiasi anugerah Tuhan yang satu ini. Alhasil, Cukang Taneuh hanya menjadi tujuan wisata lokal. Padahal pengemasan, promosi, dan penataan yang lebih terencana sangat mungkin untuk mengangkat potensi pariwisata Indonesia ini.

Ini hanya dari potensi pariwisata.
Ada lagi ? Tentu. Bahkan masih sangat banyak.
Perekonomian, kehutanan, kelautan, SDM berkualitas, budaya beraneka ragam, sumber daya hayati, energi, sumber pangan, rempah-rempah, kuliner, seni, bahkan mikroba ! Semua ada berlimpah di negeri ini.

Pertanyaan yang muncul di benak saya. Apa yang nggak ada di Indonesia ?
lalu hati saya menjawab : Kepedulian.

pertanyaan lain muncul : kamu mau menjadi pemuda apatis yang menuntut perubahan atau pemuda peduli yang melakukan perubahan, say ?

hati saya tahu jawabannya. buktikan saja.

No comments:

Post a Comment