saya bukan atheis, dan saya percaya Tuhan. Tetapi bahkan Allah sendiri yang berfirman bahwa Dia mengikuti persangkaan hamba-Nya.. Saya memang ngeyel, tapi orangtua saya tidak pernah mempermasalahkan keras-hati nya seorang yosi ayu aulia yang ngotot terhadap keinginannya. Tetapi bakan mereka sendiri yang mengatakan bahwa orang tua mendoakan untuk anak2nya..
just let me decide the way of my own life.. then I'll learn about wisdom, by my experience..
Waw!! Ambisius sekali bu Yosay ini!! Salam Super!
ReplyDeleteGini, gw suka notesnya yasir. Langsung copaste dari tkp:
"Alkisah, ada seorang anak perempuan kecil. Ia sedang bermain di sebuah taman yang luas sekali. Rumput hijau yang lembut memenuhi setiap sudut taman itu. Ketika sedanga asik bermain, ia pun melihat sebuah pohon apel yang sedang lebat berbuah. Sungguh, kerongkongannya yang kering dan perutnya yang lapar, membuatnya sangat ingin memakan apel itu.
Ia pun mendekati pohon itu. Dari jauh, ia sangat yakin dapat menggapai buah apel yang tergantung paling rendah. Ia pun berlari semangat. Namun, ketika ia mendekati pohon itu, ia kecewa, karena mendapati ternyata buah apel itu tidak serendah yang ia kira. Tangan dan lompatannya pun tidak bisa menggapai buah apel yang ranum itu. Ia berkali-kali mencobanya, melompat, meraih, namun tidak pernah berhasil. Ia pun tidak bisa memanjat pohon itu. Dia tidak menyerah. Dia pun melompat, melompat dan terus melompat. Setiap hari, ia kembali mencoba untuk menggapai buah di pohon itu. Ia merasa, lambat laun, ia akan tumbuh tinggi, dan akhirnya bisa menggapai buah itu.
Setahun, dua tahun, tiga tahun berlalu... Tapi ternyata, ia pun belum bisa menggapai buah itu. Ia pun, kesal. Dan merasa heran, mengapa ia belum juga bisa menggapainya? Padahal sekarang dia sudah tumbuh besar dan tinggi?
Ia pun berkeluh kesah pada ayahnya, dan menceritakan usahanya selama ini. Lalu sang ayah bijak berkata:
Nak, kamu terlalu asik dengan dirimu dan buah yang ingin kamu raih. Sampai-sampai kamu tidak menyadari bahwa meskipun kau tumbuh tinggi, pohon apel itu pun ikut tumbuh tinggi. Pohon itu semakin tinggi seiring berjalannya waktu, seperti kamu yang juga tumbuh tinggi. Kamu pun tidak berpikir untuk mencari cara yang lain untuk meraih apel itu. Dan ketika kamu menyadari kesalahanmu, kamu sudah terlalu lelah untuk mencobanya kembali.
Begitulah hidup, Nak. Jika kamu terlalu asik mengejar mimpimu, kamu bisa melupakan lingkungan dan duniamu. Kamu memang semakin dewasa, semakin mampu untuk meraih impianmu. Namun ingat, duniamu juga berkembang seiring berjalannya waktu. Maka, jangan biarkan waktumu habis dengan melakukan usaha yang biasa-biasa saja. Berhenti lah sejenak. Lalu berpikirlah, bagaimana cara yang lebih baik untuk menggapai impianmu itu. Karena jika kamu tidak menyesuaikan dirimu dengan duniamu yang terus berkembang, kamu akan kelelahan mengejar mimpimu yang tak kunjung kau raih, dan ketika kau menyadarinya, dirimu sudah terlalu tua untuk mencobanya kembali."
Cita-cita banyak variabelnya. Lihat semua variabel itu setelah kamu punya rasa egois. Jangan gara2 liat lingkungan, trus memble.
Begitu lomentar saya..
terima kasih,, jekim... I do like that note anyway.. inspiring and wise I think.. thanks you for remind me too consider other variables around me... anf also,, GOD'S grace... ;)
ReplyDelete