Saturday, 29 September 2012

Gent : First week of school

Assalamualaikum !

Walaupun saya berkuliah magister, saya tetap lebih senang bilang sekolah. Hiiihii..
Well, saat ini saya sedang menikmati weekend setelah seminggu (pertama) kuliah. Daan..weekend emang selalu indah.. bahagia bebas dan seger gimanaa gitu.. Btw, orang sini (seperti kebanyakan orang barat pada umumnya) juga sangat "mensakrakalkan" weekend. Mereka tidak ingin banyak kegiatan "serius" seperti perdagangan, sekolah, dan lainnya di akhir pekan. Makanya banyak toko yang tutup di hari Minggu, banyak jadwal kuliah yang dipotong di Jumat sore, dan lebih sedikit tram, kereta, atau bus yang beroperasi di akhir pekan. Sepi deh. Mungkin juga karena semalam sebelumnya mereka pada teler karena beer party. huohoho.

Cerita tentang sekolah.. Sekolah saya ini menyenangkan sih.. Alhamdulilah.. Sekolah saya bernama Faculty of Bioscience Engineering. Terletak di Coupure Link Gent. Coupure Link artinya sebelah kiri (Sungai) Coupure. Jadii,,,saya sekolah di pinggir sungai. Bagus lhoh! Andaikan Ciliwung atau Citarum bisa begini.. wow.. keren deh.. Bagi saya, sungai ini punya peran refrshing tersendiri, terutama bagi saya yang pulang pergi naik speeda. Jadi setiap pulang kuliah dan merasa jenuh, saya bisa bahagia melihat sungai yang mengalir lancar ditambah beberapa boat yang "parkir" di pinggir sungai, sambil merasakan hembusan angin (yang luar biasa dan sering bikin masuk angin).


Mengenai sistem pendidikan, saya merasa sama aja sih. hahhaa.. sama aja kayak di ITB. Perbedaan paling terasa adalah bahasa pengantar, yang pasti di sini menggunakan Bahasa Inggris. Mahasiswa juga dituntut lebih mandiri sih karena segala sistem dan materi disediakan secara online Oh, perbedaan mencoloknya adalah 1 jam pelajaran = 90 menit. dor! perjalanan hidup yang panjang, kawan..Tapi kan saya baru seminggu di sini, jadi belum bisa memberi penilaian yang komprehensif juga. Mengenai pertemanan, alhamdulillah teman-teman saya baik-baik.. Ada Marylis, gadis Perancis yang well organized. Zahra, orang Iran yang manis. Jo dan Dulce, orang Filipina yang suka ngantuk di kelas. Jude, orang Ghana yang pinter kimia. dsb.. Yang paling saya suka dengan kuliah di sini adalah sistem egaliter dan quote-quote dari dosennya. Meskipun dosen yang mengajar bergelar profesor, tapi kami (mahasiswa dari bangsa dan ras manapun) bisa sangat akrab dan terbuka menanyakan apapun. Ada beberapa quote yang sangat saya suka

"First, you must prepare your self" - Katleen (koordinator food tech)
"You must do it now, otherwise you will have a problem" - (Prof. Bruno, dosen Food Chem)
"There is no bad food, but bad diet" - (Prof. Koen, dosen Food Processing)


Sejujurnya,, saya di sini lebih banyak belajar tentang kehidupan. wahahaha... Saya belajar untuk bahagia dan ikhlas menjalani apa yang saya hadapi dengan penuh cinta..
Misalnya. Beberapa hari terakhir saya sakit flu. Cukup parah, tapi gabisa ke dokter karena ga sempat. Saya kuliah dari pagi sampe sore. Sepulang kuliah harus segera beres-beres, masak, mencuci, dan mengobati diri sendiri. Kalau saya males masak , atau mencuci dengan omelan , atau menyiapkan hari dengan keluhan.. hasilnya nanti akan lebih buruk lagi. Terrible. Jadi, saya harus tetap menjaga mood, tetap optimis, beriman kepada Kebaikan Allah, dan memutuskan untuk tetap bahagia menjalani hari-hari ini. Semoga saya tetap seperti itu, meskipun nanti tugas kuliah mulai meningkat drastis, mulai banyak kegiatan, dan lainnya..

Hmm.. apalagi yaa..
Mau cerita ah. Meskipun saya jarang masak di rumah, tapi masakan saya di sini dipuji enak sama teman-teman Indonesia maupun negara lain. hihii... seneng deh..

Udah dulu cerita dari Gent.. semoga bisa memberi inspirasi..

Have a nice weekend..

Regards,

@yosay_aulia



Sunday, 23 September 2012

Gent : New Life

new life, new experience, new responsibility, new heart.
Ya, hati yang baru. Saya merasa perlu membuka hati yang baru untuk kehidupan yang pasti akan memberi banyak perubahan positif pada diri saya.

Hari ini tepat seminggu saya berada di Belgia. Bahagia dan excited sekaligus masih homesick, masih suka kangen rumah, kangen bandung, kangen adikku, dan kangen teman-teman. Tidak terasa ya, seminggu yg lalu saya berangkat dari Bandara Husein Bandung, diantar keluarga dan sahabat-sahabat. Ucapan selamat jalan, doa, souvenir, uang saku, dan berbagai bentuk simpati dan kasih sayang yang disampaikan secraa langsung maupun via media sangat sangat sangat berarti bagi saya. Saya merasa tidak sendiri.

Hari ini temperatur di luar ruangan mencapai 9 derajat Celcius. Frozen bite di kaki dan semilir angin cukup bikin semriwing sih. Butuh effort untuk bisa mencuci pakaian di laundry, belanja kebutuhan makanan, dan segala aktivitas di luar ruangan. Tapi menyenangkan kok. Alhamdulillah semua bisa diatasi dengan baik.

Jadi inget deh, seminggu yang lalu saya tiba di Brussel dengan sebuah koper super besar 30kg, tas 5 kg, ransel, dan koper kecil 8 kg. Heboh. Sempat riweuh pas mau check in di Husein krn bagasinya over load. hahhaa..untung ada teman yg bobot bagasinya kurang dr kuota, jadi saya bisa pakai jatah dia tanpa bayar denda. Perjalanan Bandung-Singapura-Doha-Brussel membutuhkan waktu 28 jam termasuk transit. Tepar!

16:40. Bandung-Singapura : 2 jam dg Silkair. Pesawatnya bagus (lebih bagus dr pesawat murah di Indonesia), makanannya enak. Transit di Changi 1:50 (waktu hanya cukup untuk segera check in dan ke toilet).

21:20. Singapura - Doha : 7 jam dengan Qatar Airways. Pesawatnya lebih bagus dan lebih besar. Fasilitas lengkap, tayangan TV nya bagus, makanan lumayan, pramugarinya cukup ramah. Transit di Doha international airport, tiba pas tengah malam. Untung di airportnya bagus dan ada silent room (ruang khusus tidur bagi penumpang yg transit lama). Cukup membantu memulihkan tenaga. Oh, ada masjidnya juga lho. Masjidnya bagus dan bersih, serta mengumandangkan adzan subuh.

8:30 pagi. Doha-Brussel : 8 jam dengan Qatar Airways. Sampe Brussel jam 3 sore.

Dari Brussel international airport, dijemput oleh Kak Ulfah dan Kak Uti (yang ternyata anak IC !! Jadilah kami bertiga anak IC disana) dan langsung ke Stasiun Gent St.Pieters naik kereta. Hmm... infrastruktur stasiun dan rel keretanya mirip infrastruktur di Indonesia. Tapi fasilitas, kenyamanan, dan kebersihan keretanya jauhh lebih bagus daripada Indonesia. Tiket kereta bisa langsung dibeli di loket di bandara. Harganya 14 Euro.

Sampe Gent St.Pieters, dijemput oleh kak Tazy dan Syifa (magister akuakultur di UGent). Dari stasiun, ke housing naik bus dengan bersusah payah karena harus membawa koper luar biasa akbar.

Sisa hari itu, saya habiskan untuk mandi, makan, dan istirahat. Penyakit jetlagnya masih ada sampai 3 hari kemudian. Fuuuhh...

Senin-Jumat, saya gunakan untuk menata diri dan kehidupan... Mengurus housing, tanda tangan kontrak beasiswa, ke Leuven untuk mnegurus administrasi di KUL, sewa sepeda untuk 3 bulan, survey lokasi, ke fakultas, welcoming days, orientasi, dan berkenalan dengan teman-teman baru..


Hmmm..
Saya senang dengan pergaulan di sini karena (alhamdulillah) ternyata sangat toleran dan menghargai perbedaan. Kami dapat hidup berdampingan, saling menyapa, bertoleransi, ngobrol, dan saling membantu meskipun kami sangat berbeda. Pelajaran penting bagi saya adalah : Kebaikan akan dibalas dengan kebaikan. Kalau kamu menolong, kamu pasti ditolong. Kalau kamu menyapa, kamu pasti disapa balik. Kalau kamu senyum, pasti mereka senyum juga. Sebenernya mereka senang sekali lho punya teman yang berbeda, mereka sangat open minded. Tips ngobrol sama orang asing : tanyakan "apa yang menarik dari negara kamu?" pasti mereka akan cerita dengan senang hati.. Trus, bahas terus tentang negara mereka, ucapkan sedikit2 bahasa mereka, mereka pasti senang bahkan mengundang kalian ke rumahnya.. asik kann

Tentang kesehatan, makanan, dan lingkungan.
Menyenangkan ! Semua menyenangkan. Alhamdulillah penyakit masuk angin saya bisa teratasi, alergi detergen jarang kambuh, migren juga hilang (wow alhamdulillah), dan yang penting saya senang dengan kehidupan ini. Makanan,, saya sering masak dan makan bekal dari Indonesia. Sejauh ini semua baik-baik saja. Saya selalu memilih produk ikan, beli makanan berbahan tumbuhan, dan menghindari junkfood. Oh, di sini air keran nya potable, jadi saya hanya perlu beli teko penyaring bisa minum. Sekarang Belgia udah masuk musim gugur. Temperatur mulai rendah dengan sedikit gerimis. Kangen Indonesia, pasti. Tapi di sini juga menyenangkan. Tranposrtasi utama adalah kereta dan tram, tapi saya naik sepeda (lumayan mengahangatkan dan menyehatkan badan saya yg semakin doyan makan karena dingin). Oh, disini sangat peduli lingkungan, contohnya adalag budaya memilah sampah. Tapiii.... kalo mereka habis partyy..duh kaleng dan botol beer (belgia sangat terkenal dengan beer nya juga, selain coklat) berserakan bercampur bau pesing di pinggir jalan. yaks!

Hmmm apa lagi yaa yang bisa diceritakan ,,, segitu dulu deh..

Besok saya mulai kuliah, sistemnya mirip kuliah di ITB... mohon doanya yaa.. smeoga semua lancar dan sukses.. amiin

Regards,

@yosay_aulia