Thursday, 19 January 2012

edisi sakit

So, here I am ! membajak kamar papa, nonton metro TV, dan menjelajah dunia maya sambil blogging (baca : nyobain wifi baru d rumah. Ternyata asik dan menyenangkan heheh). Btw, hari ini saya harusnya ada di ruang kerja saya di SITH ITB untuk menyelesaikan tugas-tugas dan amanah dari salah satu dosen. Mwiii ... tapi sayangnya saya terserang virus genus Morbilli, ya saya menderita campak.

Awalnya saya merasa demam dan linu di seluruh tubuh. Saya pikir tamu bulanan mau dateng, tapi ko ga dateng2. Hingga pada hari kedua demam, suhu badan saya sangat tinggi. Dan di hari ketiga, badan saya meraaahhh semuaaa.. seperti udang rebus. Barulah saya yakin bahwa saya menderita sakit campak.

Well, kalau diingat-ingat, saya juga mengalami sakit akibat virus 2 tahun yang lalu. Saya sakit Demam berdarah dan cacar secara berturut-turut selama 3 minggu pada bulan Februari dan Maret 2010. Saat itu saya pikir saya akan segera meninggal mengingat betapa nggak enaknya sakit DBD di rumah sakit dengan makanan hambar dan ga nafsu makan. Rasanya pengen marah sampe suatu ketika sahabat saya, Yasir mengirimkan sms “Ini saatnya pengguguran dosa, say. Nikmatin aja. Nanti juga lewat”. Saya bisa menerima kata-katanya karena Yasir sudah lebih dulu melewati masa-masa sulit saat harus menderita malaria dan DBD dengan pendarahan di organ dalam secara bersamaan setahun sebelumnya.

Btw, kali ini saya ingin membagi beberapa pengalaman dan tips tentang penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus yang pernah saya alami bonus tips tentang sakit tipus (yang ini karena bakteri) heheh.

Penyakit karena virus.

DBD

Menurut hasil kuliah virologi saya di semester (berapa yaa..mikir dulu) 4, terdapat 4 jenis virus DBD yang menhasilkan 4 jenis penyakit DBD. Saya sendiri gatau waktu itu saya sakit DBD tipe berapa. Yang jelas, pas saya DBD waktu itu, saya berdoa semoag itu DBD yang pertama dan terakhir. Karena ada salah seorang temen mama yang cerita bahwa anaknya terserang keempat tipe DBD tersebut. Bikin saya makin ngeri mendengarnya.

Oke, seperti penyakit krn virus pada umumnya, penyakit DBD ini awalnya panas mendadak tiba-tiba dan langsung tinggi serta langsung lemas. Gejala umumnya panas tinggi (lebih dari 38oC), mual, pusing dan kepala terasa seperti ditusuk-tusuk di bagian belakang, dan tidak nafsu makan. Ketika tes darah, yang pasti nilai trombosit kita di bawah batas normal. Penyakit ini biasanya punya trend seperti ini : nilai trombosit turun terus selama 3 – 4 hari, stabil rendah (2 hari), lalu naik lagi (2 hari). Biasanya di masa kenaikan trombosit pasien belum boleh pulang dari rumah sakit hingga nilai trombositnya kembali normal karena itulah masa kritis. Hal yang sangat tidak menyenangkan dari penyakit ini adalah pusing dan mual luar biasa sehingga tidak bisa tidur dan makan. Sedihnya. Untungnya, suster suka memberi “obat tidur” sehingga pasien gampang tidur dan pasien ga punya pantangan makan sehingga bebas makan apapun selain makanan pedas (bagi saya ini penyiksaan).

Tips bagi penderita DBD, minumlah sari kurma sebanyak-banyaknya. Insya allah akan memeprcepat masa pemulihan. Teman saya yang menderita DBD setelah saya hanya dirawat di rumahsakit selama 3 hari karena dia minum sari kurma 5 kali sehari. Sedangkan saya 6 hari di rumah sakit karena saya males minum sari kurma. Heheh. Lalu, makanlah apapun yang kalian inginkan karena tidak ada pantangan makan sedangkan kalian tidak nafsu makan. Maka, apapun yang kalian anggap enak, makanlah. Demi asupan energi dan nutrisi tubuh.

Sepulang dari rumah sakit, atau di masa penyembuhan, makanlah sebanyak-banyaknya untuk membangun sel-sel tubuh lagi dan minumlah VCO (virgin coconut oil). Percayalah, minyak dari tumbuhan primadona nusantara ini merupakan anugerah Tuhan yang luar biasa. VCO mengandung asam lemak yang bisa menagkal virus dan bakteri serta memperbaiki metabolisme. Setelah DBD, masa penyembuhan biasanya 1 bulan. Terasa sangat lemas dan telmi. Maka, minumlah vitamin yang banyak dan hindari sumber penyakit, lingkungan kotor, atau makanan dengan higienitas kurang baik.

CACAR AIR

Inilah penyakit yang saya derita seminggu setelah saya DBD. Jackpot banget deh. Alhasil saya ga masuk kuliah selama 3 minggu..ckckck...

Gejala utama cacar air tiap orang berbeda, tapi kalo saya ada fase demamnya dulu. Saya merasakan demam selama 2 hari lalu tiba-tiba, menemukan benjolan berisi air. Saya langsung curiga itu cacar. Sehari kemudian, benjolan lain muncul di bagian yang lain.. Bila demikian, pergilah ke dokter dan mintalah obat. Biasanya dikasih obat dan salep “Acyclovir”. Penyakit ini akan berlangsung selama 1 minggi-10 hari. Fase pertama adalah kemunculan benjolan air, fase selanjutnya adalah pengeringan benjolan tersebut. Fase terakhir inilah fase penyebaran virus ke calon penderita lain. Hehehhe..makanya, hati2 ya..

Tips saya bagi penderita cacar:

1. Minumlah dan oleskan VCO sejak awal kalian menemukan benjolan cacar. Sungguh itu sangat berkhasiat karena membuat cacar anda tidak meninggalkan bekas (kecuali yang terkelupas) dan penyembuhan lebih cepat.

2. Mandilah dengan air hangat , cairan dettol/peka, dan gunakan sabun dettol.

3. Minumlah air kelapa hijau asli , ini terbukti mengurangi jumlah benjolan yang ada di tubuh.

4. Sering-seringlah berganti pakaian ketika berkeringat

5. Jangan menggaruk benjolan kalau anda tak ingin bekas yang tidak hilang seumur hidup : so bad to be seen lhoo..

CAMPAK

Awalnya demam 2 malam dan di hari ketiga, muncullah ruam-ruam merah di sekujur tubuh. Tipsnya ? mirip dengan tips cacar. Hahahha... ga seru.. yayaya... soalnya emang agak mirip sih, tapi butuh lebih banyak istirahat aja...

PENYAKIT KARENA BAKTERI

TIPES

Inilah penyakit karena kurang bersihnya makanan kita. Jadi, tipsnya ya kurangi makanan jorok. Heheh... kurangi makanan pedas dan.. minumlah jus cacing ! serius. Alhamdulillah saya terbebas dari sakit tipes setelah minum jus cacing.. jus ini bisa diperoleh di toko / apotek yg jual obat tradisional.

Well, sekian tips dan sharing dari saya. Semoga bermanfaat yaa...

Sakit emang gabisa ditolak, tapi bisa dihindari dan disikapi dengan bijaksana.. kabar baiknya, sakit adalah fasilitas penggugur dosa dan momen pengabulan doa lhoo... makanya, tetap semangat beribadah ya walaupun sakit. Hehhehe...