seringkali, kita tertipu oleh kuantitas, jumlah. kita sering menganggap bahwa semakin banyak semakin baik, semakin berlimpah semakin makmur, dsb. sehingga muncul pula anggapan2 lain misalnya
-banyak anak banyak rejeki
-sebagai mahasiswa (termasuk saya) tentu memilih paket makanan yg paling banyak jumlahnya
-atau semakin banyak waktu belajar, semakin baik (saya sih lieur)
dan sebagainya..
padahal, tanpa kita sadari, kualitas lebih utama. sebenarnya saya adalah tipe orang yang lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. karena saya merasa lebih puas dengan pencapaian yang saya raih, yakni hasil yang berkualitas. tapi pada beberapa hal, saya cenderung memilih kuantitas, misalnya makan. hahhhaaa..
ketika saya menulis postingan ini, tiba-tiba saya teringat suatu pernyataan di alquran, bahwa manusia yang paling mulia adalah manusia yang paling baik (ahsanu) akhlaqnya (amalannya); bukan paling banyak amalannya. kalo dipikir2, bener juga sih. amalan yang banyak belum tentu baik dan belum tentu diterima. tetapi amalan yang baik sudah pasti diterima.
analogi dari kuantitas vs kualitas adalah bola emas dari pertandingan quiditch di harry potter. di pertandingan itu, peserta berlomba2 untuk memperoleh bola emas, bola terbaik. peserta yang mendapatkannya sudah pasti menang, sedangkan peserta yang mendapatkan bola lain, meskipun dalam jumlah banyak, belum tentu menang. (sebenernya saya agak lupa aturan mainnya sih. ahha)
lalu siapakah yang mampu memperoleh bola emas itu? siapakah yang mampu melakukan amalan terbaik ?
tentulah orang yang memiliki kemampuan dengan kualitas terbaik, orang yang paling kompeten.
yah, meskipun tanpa mengabaikan kuantitas, kualitas (menurut saya) jauh lebih penting daripada kuantitas. apalagi di era yang menuntut serba bisa dan serba cepat ini.
jadi, pilih yang mana ?
- banyak anak tapi rata2, atau secukupnya tapi berkualitas
- punya waktu bersama setiap jam tetapi sia2, atau quality time pada sebagian hari
- makanan sehat secukupnya, atau makanan kotor yang banyak
- menjadi ahli di suatu bidang, atau bisa melakukan apapun dengan kemampuan rata2
yah yah... pilihan tetap dikembalikan kepada masing2 pribadi. kuantitas penting, tetapi kualitas lebih utama..