kuselipkan salam perpisahan panjang
bersama airmata yang jatuh untuk terakhir kali
kepadamu, pendampingku
yang setia menadimpingiku segenap jiwa dan raga
semoga Tuhan menyampaikan salam rinduku
dalam setiap doa yang terucap..
ini bukan tentang keprgianmu, sayang
aku yakin kau berpulang dengan bahagia, sebab senyum manismu pun tersungging saat kau menghadap
seperti senyum yang selalu kau persembahkan saat menyambutku
bukan pula tentang anak-anak kita, dinda..
sebab engkau telah mendidik mereka dengan penuh kasih sayang
kau telah ajari mereka tentang budi pekerti dan kedewasaan
kau telah tanamkan mereka tentang bakti kepada orang tua
kau didik mereka menjadi anak yang cerdas dan beretika..
bukan pula tentang rumah kita, sayang..
sebab engkau telah ajari kami merawat rumah dengan baik
atau memasak dengan cinta dan kelezatan
bukan juga tentang hubungan dengan para sanak saudara
sebab keramahan dan sifatmu yang penolong selalu meembuat mereka simpati terhadapmu
sebab kasih sayang tulus kau curahkan kepada seluruh keluarga
ini tentang diriku, dinda..
yang tak punya ide untuk berbuat
tentang apa yang harus aku lakukan selepas kepergianmu..
tentang pijatan hangat penh kasih sayang
atau secangkir madu lemon yang menyehatkan
dan juga percikan air wudhu untuk tahajud bersama
pun tilawahmu saat kau tidur di pangkuanku..
atau ritual pagi yang menyemarkkan hari-hariku..
semua ini murni karena aku merindukanmu
dan seluruh ketulusan kasih sayangmu..
yang telah menemaniku, menghadapi pahit manis kehidupan
dengan setia
dan kasih sayang tulus..
kepadamu,dinda..
engkaulah bidadari surgaku..
yang takkan pernah terganti
*dari inspirasi